Senin, 17 Oktober 2011

Batik Jogja

Batik Warna Alam, Etnik dan Eksklusif
Hari batik 2011 ditandai dengan semaraknya pameran warisan budaya nusantara ini di berbagai kota Jawa dan Madura. Di Jakarta dirayakan dengan Summit Batik dan di Yogyakarta pameran digelar di beberapa lokasi,seperti eks hotel Tugu, Puro Pakualaman,Pusat Kebuadayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PPLH) UGM. Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad ambil peranan penting dalam gelar batik ini.
Di Yogyakarta,masyarakat perbatikan mengemas pameran peragaan busana dan demo batik ini di PKKH UGM dengan dominasi warna-warna alam. Menurut ketua umum Paguyuban Pecinta batik Indonesia Sekar jagad Ir Dra larasati Suliantoro gegap gempita hari Batik ini untuk menunjukkan Yogyakarta sebagai pusat tradisi batikdunia.
Sengaja pameran dan peragaan busana batik mengangkat warna alam karena rancangan busana maupun kain batik yang menggunakan zat warna alam memiliki nilai jual atau nilai ekonomi tinggi. Batik warna alam memiliki nilai seni dan warna khas,ramah lingkungan sehingga berkesan etnik dan eksklusif. Dengan warna alam batik menjadi unik dan sejuk,tidak mencolok indah dipandang. Zat pewarna alam untuk bahan tekstil pada umumnya diperoleh dari hasil ekstrak berbagai bagian tumbuhan seperti akar,kayu,daun,biji maupun bunga. Para perajin batik telah banyak mengenal tumbuh-tumbuhan yang dapat mewarnai bahan tekstil beberapa diantaranya: daun pohon nila (indofera),daun pohon soga tinggi (Ceriops candolleana arn) kayu tegeran (Cudraina Javanensis). Disamping itu kunyit atau (curcuma),teh (tea),akar mengkudu (Morinda citrifelia),kulit soga jambal (Pelthophorum ferruginum),kesumba (Bixa orelana),daun jambu biji (Psidium Guajava) juga bisa menjadi bahan alam batik. Mori yang diwarnai zat warna alam berasal dari serat alam seperti sutera,wol,kapas (katun). Mori dengan zat warna alam berasal dari serat alam seperti sutera,wol,kapas (katun). Mori dari serat sintetis seperti polyester,nilon dan lainnya tidak memiliki afinitas (daya serap) terhadap zat warna alam.
Dengan demikian zat warna alam tidak bisa menempel dan meresap di mori sintetis tersebut. Bahan dari sutera pada umumnya memiliki sifat afinitas paling bagus terhadap zat warna alam dibandingkan dengan bahan dari kapas.
Peragaan busana batik bahan alam yang melibatkan mahasiswa ini memang menampilkan warna sejuk dominasi biru muda atau biru laut untuk berbagai keperluan,pesta,tamasya maupun busana santai untuk belanja. Pertanyaan yang muncul diantara pemirsa padu peragaan busana adiluhur ini,padu padankah kalau busana batik dengan warna-warna kalem dipadukan dengan bahan jeans?

http://www.batikyogyakarta.com/batik-warna-alametnik-dan-ekslusif/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar